kursor

Animated Dance Dance Revolution DDR Red

Minggu, 25 Januari 2015

MENGENAL JERMAN LEBIH DEKAT (part 3)



Haaai Haaaai.. i'm comeback!!! aku balik lagi guyys. kali ini aku bawa info yg ngga kalah menarik daripada beritanya Anang-Ashanty, nih! hehe :D masih senada dengan tema sebelumnya. yaitu info seputar Deutschlaaaand! yuhuu. ngga sabar kan? Ok, langsung aja simak di bawah ini.

PUBLIC TRANSPORT
public transport (*deut : öffentliche Verkehrsmittel/ÖV) di Jerman sangat bermacam-macam. untuk kategori dalam kota (*deut : Innenstadt), pilihannya ada bus, tram (*deut : Straßenbahn) dan subway (*deut : U-Bahn). untuk kategori antar kota yg jaraknya ga terlalu jauh, ada kereta cepat (*deut : S-Bahn), kereta regional (*deut : Regionalbahn/RB) dan kereta regional express (*deut : Regionalexpress/RE). untuk kategori antar kota jarak jauh dan/atau antar negara bagian (*deut : Bundesland), pilihannya Intercity Express/ICE dan Intercity/IC.
as students, biasanya kita ga perlu mikir lagi sebelum naik ÖV karena udah punya Semesterticket. tapi ada kalanya kita nginep di rumah temen di luar kota dan perlu beli tiket. jenis tiket yg dijual juga banyak, mulai dari tiket sekali jalan (*deut : Einzelfahrt), tiket sekali jalan jarak dekat (*deut : Kurzstrecke – berlaku untuk jarak tempuh maximal 3 halte pemberhentian), tiket harian single/group (*deut : Tageskarte/Gruppentageskarte – maximal 3 orang dewasa), tiket bulanan (*deut : Monatskarte) dan bahkan tiket tahunan (*deut : Jahreskarte). harga tiket ÖV sangat bervariasi, biasanya 2.3€ – 2.6€ untuk Einzelfahrt, 1.5€ – 2€ untuk Kurzstrecke, 5€-an untuk Tageskarte dan 8€ – 15€ untuk Gruppentageskarte. di beberapa kota, Tageskarte yg dibeli di hari Sabtu bisa terus dipake sampe hari Minggu. harga Monats- dan Jahreskarte kayaknya ga terlalu relevant untuk dibahas ya.

Kegiatan lain-lain
Setelah itu mereka biasa menghabiskan waktu di Jugendzentrum, di Jugendzentrum biasanya mereka mengerjakan PR, ada yang berolahraga. Jugendzentrum tempat mereka menghabiskan waktu sepulang sekolah. Ada yang tetap tinggal di sekolah untuk mengerjakan tugas.
Organisasi
70 persen di antara orang Jerman yang berusia 14 tahun ke atas melibatkan diri secara aktif dalam kelompok, perkumpulan atau organisasi. Di samping itu 36 persen menjalankan tugas kemasyarakatan secara sukarela.




Bioskop
nonton bioskop di Jerman itu mahal banget. harga karcis nonton tuh sekitar 8-9 euro. nah disini nomat (*deut : Kinotag) bukan hari Senin, tapi Selasa. pas Kinotag harga karcisnya sekitar 6 euro. buat yg lebih seneng nonton film pake bahasa Inggris, ada yg namanya OV / original version. harga karcisnya selalu lebih mahal dari yg biasa, bisa sampe 11 euro. Mulai dari judul, pengisi suara, bahkan untuk beberapa movie, ada teks-teks yang di-edit menjadi bahasa Jerman.
Judul bukan hanya diterjemahkan langsung ke bahasa Jerman, tapi terkadang di ubah sedikit. Orang Jerman lebih suka judul yang frontal dan straight forward sama tema movie, kurang suka yang puitis ato yang aneh-aneh. di Jerman, kita harus nunggu 30 - 40 menit buat iklan. Biasanya 15-20 menit buat iklan produk, kemudian 10 menit terakhir buat trailer film-film yang akan datang.
Di beberapa bioskop kecil, yang biasanya buat art movie, ada pembawa acara yang nongol sebelum movie mulai. Karena di bioskop ini ga ada iklan, pembawa acara inilah yang memberi informasi tentang movie-movie mendatang, sekilas info mengenai movie yang akan ditonton, spesial event, dan bahkan memberikan kuis yang berhadiah CD soundtrack atau tiket gratis.
Meraih mimpi, killers, laskar pelangi


Pada umumnya orang Jerman lebih suka meluangkan waktu untuk jalan-jalan di taman dari pada ke mall. Mereka biasanya hanya pergi belanja kalo memang ada keperluan tertentu dan bukan hanya untuk jalan-jalan. Berbeda dengan orang Indonesia, yang sedikit-dikit pergi ke mall biasanya untuk refresing. Jarang sekali orang Indonesia mau pergi jalan-jalan, bisanya menggunakan motor ataupun mobil.

Biasanya orang Jerman setidaknya dalam satu tahun pergi berlibur. Untuk itu mereka lebih memilih mengeluarkan uang untuk berlibur dari pada membeli barang mahal. Orang Jerman juga tidak selalu membeli oleh-oleh atau barang di tempat mereka berlibur. Selain itu orang Jerman senang pergi ke museum, tempat bersejarah, dan outdoor. Berbeda dengan orang Indonesia yang terkadang menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mahal, yang tidak perlu sebenarnya dibeli.

Pada hari minggu karena toko, supermarket, dan perkantoran tutup jadi sebagian besar orang Jerman tinggal di rumah. Biasanya hari minggu juga digunakan oleh orang Jerman untuk jalan-jalan ke taman atau naik sepeda.

berjemur jadi hobby baru setelah ngerasain winter. bukan sombong atau pongah, tapi semua yg udah ngerasain setahun pertama di Jerman pasti tahu bahwa sinar matahari adalah barang langka. dalam setahun paling max 3 bulan kita ngerasain hari-hari yg konstan dapet sinar matahari. sisanya mendung, berawan atau berkabut.

Hiking
Harz adalah pegunungan tertinggi Jerman utara yang tingginya kurang dari 2000 m. Pegunungan yang paling tinggi di Harz adalah Brocken tingginya 1.141m (baca dari wikipedia). Brocken paling banyak di kunjungi oleh para turis baik di musim dingin atau dimusim lainnya, baik yang ingin main ski ataupun hiking. Sebagian besar wilayah Harz adalah taman nasional, yang terletak antara jerman barat yaitu Niedersachsen dan jerman Timur yaitu Sachsen-Anhalt dan Thueringen.
Tempat main ski yang biasa di kunjungi di Harz adalah (untuk melihat tempat skinya terbuka atau tidak bisa diklik nama kotanya) :  
1. Osterode-Lerbach
2. Hahnenklee
3. Clausthal-Zellerfeld
4. Schulenberg Altenau
5. Sonnenberg St.Andreasberg
6. St.Andreasberg(Ort)
7. Torfhaus
8. Braunlage

Bagusnya freiburg deket sama black forest, cuma satu jam naik kereta. pemandangan disana bagus, hutannya masih banyak, kebanyakan hutan provinsi dan privat, landscapenya sangat teratur. Hal yang ngga saya sangka, ternyata jerman lebih hijau daripada Indonesia. Kalo disini kawasan hutan yang hanya 30% dari total luas negara, benar2 ditutupi sama pohon2 besar. Kalo di Indonesia katanya 50% dari luas daratan tapi isinya kebanyakan semak belukar dan alang-alang. Malu atuh...
jalan-jalan ke flohmarkt (pasar loak) juga menyenangkan. di sana bisa nyari macem-macem, dari buku, pakaian, sepatu, peralatan masak, alat elektronik dlsb, dengan harga cukup murah.

Sonnenbad
Saat hari panas lapangan rumput di Taman Raya Friedrichshain di Berlin tidak nampak lagi karena dipenuhi tilam. Banyak yang hanya mengenakan bikini berjemur di bawah terik matahari agar kulitnya berwarna kecoklatan. Bagi banyak mahasiswa asing, fenomena ini jadi gegar budaya pertama. Yang lainnya hanya sekedar duduk-duduk menikmati cuaca bagus. Ada satu hal yang tidak boleh tertinggal jika bersantai di taman saat hari panas yaitu alat pemanggang. Setiap orang membawa sesuatu untuk meramaikan acara barbeque. Ada yang membawa selada, sosis dan tentu tidak ketinggalan alat panggangan dengan arang kayu.

Flohmarkt
Pasar seperti ini biasanya hanya ada di waktu-waktu tertentu, misalnya pada akhir pekan. Harga barang-barang yang ditawarkan di pasar ini sangat terjangkau. Bahkan, di pasar seperti inilah biasanya kita bisa sepuasnya melakukan tawar-menawar harga dengan si pedagang. Tapi jangan salah, meskipun barang-barang yang dijual di pasar loak di Jerman adalah barang-barang bekas, namun, barang-barang tersebut tentu saja masih dalam kondisi yang layak!
Yap, pasar loak di Jerman selalu ada jadwalnya. Contoh, tanggal 1 tempatnya ada di Barmbek, dan menjual barang-barang antik. Nanti tanggal 2 pindah ke pusat kota, dan barang yang dijual pun bisa berbeda. Jadwal tiap bulan pasti berubah. Tapi ada juga yang jadwalnya harian, seperti hari Sabtu, Minggu, Rabu, atau Jumat. Pasar harian itu mengingatkan saya pada pasar Sabtuan, atau Rabuan di Jember. Cuma disini tempatnya lebih menyebar. Contohnya: hari Sabtu ada pasar loak barang-barang antik di pusat kota. Lalu ada pasar buku di Eirnsbuttel. Ada juga pasar di St. Pauli, Wandsbek, dll.
Suasana pasar loak ini begitu riuh. Ada banyak barang dagangan. Tak jauh beda dengan di Indonesia. Ada beberapa lapak yang menjual barang bagus dan bermanfaat. Ada pula lapak yang menjual barang remeh temeh seperti sirkuit komputer, CPU bekas, atau kaset jadul dalam bahasa Jerman. Entah apa ada yang beli atau tidak.
Rata-rata para penjual ini menjual barang mereka sendiri yang sudah tidak terpakai. Termasuk baju. Kalau di Jember, kita mengenal yang namanya babebo, alias baju bekas bos, yang biasa mangkal di depan perumahan Mangli Permai tiap hari Jumat-Minggu. Para pedagang itu kulakan dulu, baru dijual lagi. Beda dengan para penjual baju disini. Rata-rata para penjual ini menjual baju yang pernah mereka pakai. Garage sell istilahnya.

Saya sih kurang tertarik dengan baju-baju itu. Soalnya disini para penjualnya seperti tak niat menjual. Sebagian besar baju hanya ditaruh apa adanya, kusut masai. Beda dengan di Jember yang dipajang dengan rapi.

Saya lalu mengalihkan perburuan pada buku bekas. Mencari buku bekas berbahasa Inggris di Jerman rupanya rada susah. Saya berkali-kali mendapat gelengan kepala ketika menanyakan stok buku bahasa Inggris pada sang penjual. Untunglah saya dapat beberapa buku bekas dengan kualitas baik dan harga murah meriah.

"Pak, yang ini berapa harganya" tanya saya pada seorang penjual sembari mengacungkan Cigar Cool, sebuah buku mengenai kultur rokok dan juga penanaman tembakau. Buku itu full colour, hard cover pula. Selain itu saya juga mengacungkan The Asia Collection, buku hard cover fulll colour yang berisi resep-resep serta sejarah masakan Asia.

Biasanya informasi flohmarkt ini saya dapatkan dari poster-poster yang ditempel di tiang listrik sekitar stasiun atau di tempat pemberhentian bis. Atau bisa juga kita dapatkan dari websitenya.

Karena masih bego bahasa Jerman, biasanya saya ambil foto posternya dengan kameraku, setelah itu di rumah buka kamus bhs Jerman, atau minta tolong Mbah Google untuk terjemahkan ke Bhs Inggris. Kemudian saya cari lokasinya dengan googlemap, lalu dengan meminjam sepeda Ibu Kost, saya berangkat ke lokasinya.
Kunjungan ke pasar loak buku bekas terlihat diminati dan bahkan ramai. Penjualan buku ini didasarkan berat per kgnya. 1 kg untuk 2 Euro saja.

Begitu sampai di Flohmarkt, saya pun dibuat heran. Tidak hanya para imigran atau warga asing yang suka belanja di sini, tapi juga penduduk lokal Berlin. Saya melihat beberapa bule begitu teliti memilih-milih barang. Tidak hanya baju, segala perabotan dari piring, karpet, sampai sofa-sofa cantik ada di pasar ini. Biarpun second-hand, namun rata-rata barangnya masih bagus dan layak pakai. 
Ternyata, orang Jerman mempunyai kebiasaan memakai barang hanya beberapa tahun saja. Mereka mudah sekali bosan. Dan jika bosan, mereka hanya perlu membeli yang baru dan menjual barang yang lama dengan harga murah. Jika malas menjualnya, mereka cukup menaruh barang-barang tersebut di gudang atau dikasihkan orang lain.
Di Berlin, pasar semacam ini terdapat di banyak tempat. Biasanya diselenggarakan di lahan luas semacam parkiran mall atau di park-park tertentu. Flohmarkt terbesar di Berlin biasanya di selenggarakan di Havelpark setiap dua minggu sekali tepatnya pada hari Minggu. Lokasinya berada di depan sebuah mall besar, dan memiliki lahan yang sangat luas sehingga bisa menampung ratusan stand. Disediakan bis gratis dari halte Spandau setiap satu jam sekali.
Jika musim panas, pasar ini sangat ramai. Bahkan ada beberapa pembeli yang berangkat dari jam 7 pagi. Karena semakin pagi anda datang, maka semakin bagus  barang yang anda dapat. Umumnya Flohmarkt buka dari jam 7 pagi sampai 3 sore. Pihak penyelenggara akan memberi pengumuman lewat website jika tidak jadi diselenggarakan karena berbagai alasan. Tak terkecuali ketika musim dingin, tepatnya pada bulan November sampai Februari, pasar ini akan tutup.   

UNGKAPAN ANEH DALAM BAHASA JERMAN




Saya Hanya Mengerti Stasiun Kereta
Ungkapan bahasa Jerman, "Ich verstehe nur Bahnhof," bukan berarti yang berbicara hanya bisa berbahasa stasiun kereta. Pernyataan ini mengindikasikan yang mengucapkannya sedang kebingungan. Ungkapan sebanding dalam bahasa Inggris adalah, "It's all Greek to me" atau saya tidak mengerti apa-apa, semuanya terdengar bagaikan Bahasa Yunani bagi saya.

Hidup Bukanlah Peternakan Kuda Poni

Terima saja, koboi. Di tengah masa sulit, seseorang akan mengingatkan Anda bahwa "das Leben ist kein Ponyhof." Dalam kata lain, hidup ini tidak adil, bukanlah sebuah ranjang penuh bunga mawar ataupun semangkuk buah ceri.

Hidung Saya Penuh

"Ich habe die Nase voll" berpotensi untuk diinterpretasikan bahwa seseorang membutuhkan tisu. Namun kemungkinan besar artinya cukup sudah: Yang berbicara sudah muak dengan situasi tertentu.

Tak Semua Cangkir di Dalam Lemari

Kalau seseorang tidak memiliki "alle Tassen im Schrank," berarti orang itu gila. Penutur Bahasa Inggris dalam situasi yang sama akan mengatakan seseorang "lost his marbles" atau seseorang kehilangan kelereng-kelerengnya.

Memiliki Babi

Kalau Anda menang lotre, mendapat nilai bagus saat ujian padahal tidak belajar, atau terbebas dari tugas yang tidak diinginkan, betapa beruntungnya Anda! "Schwein gehabt!" Anda punya seekor babi. Dalam beragam tradisi, babi berakhir di meja makan. Begitu juga di Jerman - tapi uniknya, babi juga dianggap keberuntungan.

Hop dan Malt Hilang Sudah

Ungkapan ini berasal dari istilah pembuatan bir. Tidak mengherankan. Apa artinya daftar ungkapan Bahasa Jerman tanpa referensi minuman favorit warganya? Apabila "Hopfen und Malz is verloren," itu berarti lebih baik menyerah karena sudah tidak ada gunanya berusaha dan berharap. Apabila ada yang salah dalam pembuatan bir, bahan-bahannya terbuang percuma, dan bir yang nikmat tak mungkin tercipta.

Malam Perayaan yang Indah!

Kalau kolega kerja mengucapkan "schönen Feierabend" setelah seharian berkantor, mereka berharap malam hari Anda pasca kerja menyenangkan. Warga Jerman terkenal pekerja keras, tapi juga tahu cara bersenang-senang. Bahkan begitu selesai kerja - walau setelah tugas malam yang berakhir pukul 6 pagi - sisa harinya dianggap sebuah pesta.

Bagi Saya itu Sosis

Setelah selesai kerja, mungkin sekarang Anda terbuka akan saran bagaimana cara merayakan waktu santai. Apabila Anda bersedia melakukan apapun, bilang ke teman-teman Anda, "es ist mir Wurst," dan mereka akan tahu bahwa Anda bukan berbicara tentang sosis, tapi berarti Anda tidak ada ide dan terbuka untuk apapun.

Saya Tekan Jempol Untukmu

Saat warga Jerman mengucapkan semoga sukses, mereka mengatakan "Ich drücke dir die Daumen" dan bahkan mungkin mengangkat kepalan tangan mereka ke arah Anda. Dalam Bahasa Inggris, sentimen baik ini juga melibatkan tangan, namun jari-jari tersilang dan bukan terkepal.

Kebohongan Berkaki Pendek

Memperpanjang kebohongan mungkin berhasil dalam jangka pendek, namun tidak akan bertahan lama. Dalam jangka panjang, "Lügen haben kurze Beine," yang berarti kebohongan tidak akan berumur panjang dan suatu saat akan balik menghantui Anda. Satu-satunya kesamaan anjing Dachshund dalam foto ini dengan kebohongan adalah kaki mereka yang pendek.

Contoh membuat surat dalam bahasa Jerman




Belajar di bidang bahasa menuntut kita engga cuma ngerti struktur bahasa nya aja, tetapi, kemampuan mendengarkan, keterampilan menulis, dan keragaman berbicara. Termasuk belajar bahasa jerman juga tentunya, guys. Kita engga cuma harus mengerti struktur kata nya tetapi, kita harus bisa mendengarkan , menulis, dan berbicara dalam bahasa jerman. Nah, keterampilan menulis dalam bahasa jerman ini salah satu yang diuji adalah keterampilan dalam menulis surat atau email memakai bahasa jerman. Atau dalam bahasa Jerman nya einen Brief schreiben. Contoh yang aku buat ini adalah apa yang aku tulis saat latihan-ujian schreiben A2. Mudah-mudahan bisa jadi inspirasi buat kalian, yah!
Tema : aku membalas surat dari Anna. Dia akan menikah dengan stefan dan mengundang aku untuk datang ke acara pernikahan mereka.

                                                                                       Köln, den 12.07.2014
Liebe Anna,
wie geht es dir? Wir haben uns schon lange gesehen. Hoffentlich geht es dir gut. Hier geht es mir auch gut. Ich habe deine Einladung bekommen. Danke für die Einladung.
Du hast mich gefragt, was ich Stefan kenne? Ist Stefan, mit dem wir in der gleichen Klasse waren?? Er hat sich früher immer dich umkummert! Du hast ja Glück!
Ähm, ich finde, ich muss eine Übernachtung in Berlin suchen. Die Party findet zu früh statt. Ich will nicht zu spät ankommen. Übrigens, darf ich eine Freundin mitbringen? Du weißt doch, ich kann selbst meine Auto fahren!
Anna, wenn du eine Hilfe brauchst. Ruf mich mal an!
Ich freue mich auf deine Hochzeit. Ich warte auf deine Antwort.

Bis bald!
Deine Maja


Naaah, simple kaan? :D Jadi, susunan surat nya begini, pertama basa-basi dulu deh tuh, nanya kabar, terima kasih atas surat nya dan segala macem yang basi-basi (?) terus baru deh paragraf kedua dan seterusnya isi atau inti surat. Abis itu terakhir baru deh penutup, bilang engga sabar atas pestanya atau bilang kalo kamu nunggu balasan surat dari dia lagi. Biasanya nanti di lembar soalnya akan ada punkte yg harus kamu penuhi. Jadi, kamu ga akan bingung mau nulis apa deh :)

Peluang Bahasa Jerman Di Dunia Kerja


            Siapa yang tidak mengenal negara Jerman? Negara yang terkenal dengan produknya yang berkualitas tinggi, kompetisi sepakbola, komponis musik klasik, para ilmuwan dan mungkin juga sejarahnya. Banyak barang kebutuhan sehari-hari yang digunakan masyarakat Indonesia berasal dari Jerman, tentu saja karena kualitas yang baik maka harganya pun relatif lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang berasal dari negara lain. Dari mulai alat rumah tangga seperti pisau produk Solingen, alat sekolah seperti pinsil dan penghapus produk Städtler, barang elektronik seperti telepon genggam produk Siemens, sampai ke otomotif seperti mobil BMW, Audi dan Mercedes, semua berasal dari Jerman. Begitu terkenal dan familiernya produk-produk Jerman, sehingga banyak orang yang tergerak untuk mempelajari bahasanya, karena bahasa Jerman merupakan bahasa yang menduduki urutan kedua setelah bahasa Inggris yang digunakan di internet (http://de.wikipedia.org/wiki, diakses tanggal 5 Juli 2008), di urutan ketiga setelah bahasa Inggris dan Perancis sebagai bahasa sumber buku yang diterjemahkan (Tatsachen über Deutschland, 2007), sebagai bahasa ibu dari lebih 100 juta orang (http://de.wikipedia.org/wiki). Di samping itu, bahasa Jerman juga merupakan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Johannes Gutenberg telah mengubah dunia dengan ditemukannya teknik cetak dengan huruf yang dapat digerakkan. Karl Marx telah mengubah ”Ekonomi Politik”. Gottfried Wilhelm Leibniz seorang filsuf, ahli matematika, hukum dan teknik menemukan sistem numerik biner dan mengembangkan perhitungan infinitesimal.  Löb Strauss yang dilahirkan di kota Buttenheim, dan dikemudian hari namanya lebih dikenal sebagai Levi Strauss telah menemukan celana yang kuat berbahan denim yang dapat digunakan sebagai celana kerja untuk para penambang emas, dan hingga kini celana Jeans bermerk Levi Strauss masih tetap digemari oleh semua kalangan. Di bidang musik dikenal komponis musik klasik Georg Friedrich Händel, Ludwig van Beethoven, Johann Sebastian Bach, dan masih banyak lainnya.

Mengapa Memilih Bahasa Jerman?
            Begitu banyak faktor yang menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Jerman, hingga banyak orang asing yang berusaha mempelajari bahasanya. Sampai saat ini tercatat sebanyak 20 juta pembelajar di seluruh dunia yang mempelajari bahasa Jerman sebagai bahasa asing, sedangkan di negara-negara yang tergabung di dalam uni Eropa tercatat sebanyak 55 juta penduduk yang menguasai bahasa Jerman sebagai bahasa asing dan di antaranya 6 juta orang bertempat tinggal di Jerman (http://de.wikipedia.org/wiki, diakses tanggal 5 Juli 2008). Selain di negara Jerman, bahasa Jerman merupakan bahasa resmi di Uni Eropa dan di negara Austria, Swiss, Liechtenstein, Belgia, dan di Tirol Selatan– Italia. Adapun di Luxemburg bahasa Jerman merupakan bahasa yang digunakan dalam media cetak (koran, majalah dan papan petunjuk) dan bahasa gereja, sedangkan di Denmark, Perancis, Polandia, Ceko, Rusia, Rumania, Hongaria, Brasilia, Kanada, Namibia, Paraguay, dan USA bahasa Jerman merupakan bahasa yang digunakan oleh sekelompok minoritas masyarakat.
            Di Indonesia, bahasa Jerman termasuk ke dalam kategori bahasa asing dan mulai diperkenalkan secara formal di sekolah menengah atas sejak kelas satu, baik di jurusan Bahasa, IPS maupun IPA. Bagi siswa yang tertarik mempelajari atau memperdalam bahasa Jerman bisa melanjutkan ke universitas atau ke sekolah tinggi bahasa asing yang menyelenggarakan program studi bahasa Jerman.  Sampai saat ini tercatat sebanyak 14 universitas dan sekolah tinggi yang memiliki jurusan bahasa Jerman, terdiri dari 12 universitas negeri, dan 2 universitas swasta (Data peserta Germanistentreffen 2007). Di samping itu, banyak lembaga nonformal yang juga menawarkan kursus bahasa Jerman, termasuk Goethe Institut yang merupakan pusat kebudayaan Jerman yang bertugas mempromosikan bahasa Jerman di seluruh dunia dan memfasilitasi berbagai kebutuhan yang terkait dengan bahasa Jerman. Ada berbagai latar belakang yang mendasari orang mempelajari bahasa Jerman, mulai dari alasan studi di Jerman, penelitian, bekerja, liburan, rekreasi, sampai menetap di Jerman untuk mengikuti pasangan hidup. Beberapa alasan yang dikemukakan oleh sebagian besar mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Fakultas Sastra di Universitas Negeri Malang, mengapa mereka memilih bahasa Jerman sebagai bidang yang diminati antara lain: bahasa Jerman merupakan bahasa yang menarik untuk dipelajari, membaca tulisan berbahasa Jerman tidak sulit, ingin menjadi guru bahasa Jerman, ingin bekerja di perusahaan Jerman baik yang berada di Indonesia maupun di negara-negara berbahasa Jerman, ingin menjadi pemandu wisata, ingin menjadi penerjemah, ingin mengunjungi negara Jerman, ingin melanjutkan kuliah, bahkan tidak sedikit pula mahasiswi yang ingin menikah dengan orang Jerman. Untuk mewadahi berbagai aspirasi dan kebutuhan masyarakat melalui pembelajaran bahasa Jerman, maka setiap universitas berusaha mengembangkan kurikulum dengan berbagai kekhususan dan ciri khasnya untuk menyiapkan mahasiswanya agar mereka memiliki kompetensi berbahasa Jerman lisan dan tulisan dengan baik dan kompetensi penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan lapangan. Setiap universitas menetapkan matakuliah ciri khas dan kekhususan sesuai dengan kondisi wilayahnya. Pembelajaran bahasa Jerman di Jakarta mempunyai kekhususan yang berbeda dengan di Yogyakarta, di Makassar, di Manado dan mungkin juga dengan kota terdekatnya yaitu Bandung. Bahkan untuk pembelajaran bahasa Jerman yang berlangsung di kota yang sama  seperti di Bandung, tentu ada perbedaan yang mendasar antara Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan Universitas Pajajaran (UNPAD), dan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA).
            Di samping perbedaan, tentu saja inti perkuliahan bahasa Jerman sebagian besar sama, yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan berbahasa yang mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis, disertai kompetensi pendukung lainnya seperti pranata masyarakat Jerman, pengetahuan linguistik dan sastra, serta matakuliah umum. Berikut ini adalah gambaran tujuan penyelenggaran perkuliahan di Jurusan Sastra Jerman, Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Program ini bertujuan menghasilkan guru bahasa Jerman dengan kemampuan lengkap. Artinya, guru yang berkemampuan bahasa Jermannya layak diteladani, memiliki pengetahuan tentang kebahasaan dan latar belakang budaya dan sastra masyarakat penutur asli bahasa Jerman, memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengajarkan bahasa tersebut, melakukan evaluasi dengan cermat, memiliki kemampuan dasar menerjemahkan teks dari dan ke bahasa Jerman, memiliki kemampuan dasar dan keterampilan tentang dunia kepariwisataan Indonesia, dan juga menghargai bahasa Jerman serta masyarakat penutur aslinya (Katalog Jurusan Sastra Jerman, 2007).
      Sebagai alat ukur kemampuan bahasa Jerman standar internasional, saat ini telah dikembangkan standar kemampuan bahasa Eropa yang disebut dengan Europäische Referenzrahmen  dan kemampuan dikelompokkan menjadi enam tingkatan yaitu A1, A2, B1, B2, C1 dan C2 (Glaboniat, 2005). Tingkatan A menunjukkan kemampuan dasar, tingkatan B kemampuan tingkat menengah dan tingkat C kemampuan tingkat lanjut. Adapun yang berwenang untuk menyelenggarakan uji kemampuan bahasa dengan standar Eropa ini adalah Goethe Institut. Lulusan S1 bahasa Jerman selayaknya berada pada tingkatan menengah B2. Sementara itu, sebelas universitas eks IKIP telah bersepakat untuk menyelenggarakan uji kemampuan bahasa Jerman tingkat dasar taraf nasional yang disebut Zertifikat Deutsch für indonesisch-Deutschstudenten (ZiDS). Kesepakatan tersebut ditandangani oleh Dirjen Dikti dan Goethe Institut. Dengan dilaksanakannya tes kemampuan bahasa Jerman nasional, standar kemampuan dasar bahasa Jerman secara nasional sama dan dapat diakui, serta diharapkan sertifikat ZiDS dapat membantu mengatasi tingginya biaya tes yang bertaraf internasional. Namun sangat disayangkan, mulai Januari tahun 2008 telah ditetapkan bahwa semua yang mengajukan permohonan visa ke Jerman harus mampu menunjukkan kemampuan bahasa Jerman tingkat dasar yang dibuktikan dengan sertifikat A1 dan seterusnya. Apakah ini merupakan gejala ketidakpercayaan pemerintah Jerman, khususnya kedutaan Jerman di Indonesia terhadap pembelajaran bahasa Jerman di Indonesia atau apakah ada unsur politik tersembunyi?
      Terlepas dari penerapan peraturan baru tersebut dan perbedaan ciri khas pembelajaran bahasa Jerman di setiap universitas, ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan bahasa Jerman untuk menghadapi dunia kerja. Untuk kompetensi bahasa Jerman, ilmu bahasa dan pengetahuan pendukung lainnya tentu saja menjadi tanggung jawab masing-masing universitas. Namun pada kenyataannya, tidak semua kemampuan yang dibutuhkan dunia kerja dapat diberikan oleh pendidikan formal. Hal ini muncul akibat dari perubahan kondisi di masyarakat yang sangat cepat sehingga dunia kerja menjadi sangat dinamis. Sementara itu, perubahan kurikulum beserta perangkatnya tidak dapat secepat  perubahan itu sendiri. Yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Untuk menyikapi dinamika perubahan di masyarakat, kiat-kiat apa sajakah yang harus diperhatikan oleh lulusan bahasa Jerman?

Kompetensi Di Dunia Kerja
      Seorang lulusan S1 yang siap memasuki dunia kerja diharapkan memiliki hard skills dan soft skills (Sailah, 2008). Adapun yang dimaksud dengan hard skills adalah semua pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama kuliah yang berupa kelulusan dengan nilai baik, dapat menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Jerman dengan baik, terampil mengoperasikan komputer dengan beberapa program, memahami dengan baik teknik pengajaran bahasa Jerman, memahami cara menerjemahkan yang baik, memahami cara memandu wisatawan, memahami cara membuat surat lamaran, menjawab surat dinas, dan semua ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan formal maupun non formal. Adapun soft skills merupakan kompetensi seseorang dalam menjalani hidup. Soft skills sangat dibutuhkan agar seseorang dapat hidup dengan harmonis di manapun ia berada dan apa pun masalah yang sedang dihadapinya. Soft skills apa sajakah yang perlu dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja? Berikut ini adalah soft skills yang perlu diperhatikan oleh siapa pun, baik guru, penerjemah, pemandu wisata, atau karyawan sebuah kantor.
            Demi kesuksesan dan kelanggengan bekerja di sebuah institusi Jerman, hal yang harus selalu diperhatikan adalah pahami cara bekerja dan berkomunikasi, karena perbedaan budaya dan cara pandang terhadap sebuah situasi dapat menimbulkan kesalahpahaman. Dalam bukunya yang berjudul „Beruflich in Indonesien“ Marlis Martin dan Alexander Thomas (2002) mengungkapkan banyak contoh yang dapat menjadi penyebab sebuah pekerjaan tidak dapat berjalan lancar bahkan terjadi ketidakharmonisan akibat salah persepsi terhadap sebuah situasi. Untuk itu, memahami interkulturelle Kommunikation menjadi kunci utama bekerja di institusi Jerman. Sahroni (Germanistentreffen, 2007), staf kedutaan Swiss memberikan informasi terkait dengan pengalamannya bekerja di kedutaan Jerman dan Swiss, bahwa kesulitan yang sering dialami oleh lulusan bahasa Jerman adalah ketika praktek menggunakan bahasa Jerman dalam pembicaraan di telepon, karena itu menjadi salah satu kemampuan yang diujikan pada penerimaan karyawan. Di samping itu, keterampilan menggunakan komputer berbahasa Jerman dengan keyboard bahasa Jerman sangat diperlukan. Kemampuan menulis bahasa Jerman yang sangat baik diperlukan jika ingin menjadi jurnalis. Ketika bekerjasama dengan orang Jerman, kemampuan mengemukakan pendapat secara langsung, mampu mengatakan „ya“ dan „tidak“, jujur dan terus terang juga menjadi kunci utama keberhasilan.